• SMK AUTO MATSUDA
  • Nasionalis, Religius

Refleksi Hari Pendidikan Nasional

Maleber - Hari pendidikan merupakan hari yang kita rasakan bersama untuk memaknai pendidikan dari semua kalangan masyarakat serta mengartikan pendidikan dalam kehidupan sehari hari. Banyak yang mendambakan Guru ideal, murid ideal hingga KPAI yang ideal. Entahlah, terlepas dari itu kita harus berada dalam sebuah system pendidikan untuk bertahan dan merubah, agar nilai-nilai kemanusiaan dan nilai pendidikan terus semakin baik. Maka, kurang indah apabila menutup telinga apabila ada yang memberi masukan dari luar system itu sendiri.

Refleksi merupakan kata yang pas dan sesuai untuk diambil dalam bagian pendidkan. Apabila dilakukan dalam kesadaran penuh maka akan merubah prilaku yang positif (Sofyan S. Willis). Metode refleksi dalam psikologi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa apa yang sudah individu lakukan di masa yang lalu (Nurhadi, 2004). Aspek yang harus dilakukan dalam refleksi ini yaitu (1) Menceritakan kejadian yang dialami (something happened), (2) kemudian menghayati perasaan saat mengalaminya (what happened in me), (3) menemukan insight dari kejadian yang dialami (so what), (4) hingga berkehendak untuk mengimplementasikan insight yang diperoleh untuk menjadi lebih baik ke depannya (Now What).

Susunan ini tentunya berdasarkan pada proses berpikir refleksi yang terjadi pada individu pada umumnya. Metode refleksi dalam psikologi ini mirip dengan jurnal atau diary. Namun, tidak sekedar menceritakan atau mendeskripsikan apa yang terjadi pada individu. Lebih dari itu individu mampu menemukan insight dari kejadian tersebut. Refleksi pun mengambil peran penting dalam proses pembelajaran meskipun sedikit sama dengan evaluasi namun refleksi bisa dilakukan kapanpun tidak terkait waktu hanya terkait keadaan. Bisa dilakukan oleh guru dan bisa dilakukan guru kepada siswa.

Guru yang memiliki visi sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Meskipun tidak ada rumus mengajar yang baik dan tidak ada tujuh langkah menuju Guru Terbaik. Pengajaran melibatkan perencanaan dan persiapan, dan kemudian puluhan keputusan setiap jam. Namun ada satu hal yang luar biasa ketika hal ini menjadi sifat bagi seorang guru; intensional. Intensionalitas berarti melakukan sesuatu karena alasan tertentu, dengan sengaja. Guru yang intensional atau guru yang memiliki tujuan adalah orang yang terus‐menerus memikirkan hasil yang mereka inginkan bagi siswanya dan bagaimana tiap‐ tiap keputusan yang mereka ambil membawa siswa ke arah hasil tersebut. Guru yang intensional tahu bahwa pembelajaran maksimal tidak terjadi secara kebetulan. Meyaniki sifat ini banyak yang dimliki oleh guru-guru kita.

Sangat banyak sebagian dari kita yang mengartikan pendididkan adalah sekolah. Namun pendidikan/belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Sehingga ada sebagian dari kita mengenyampingkan pendidikan/belajar itu sendiri. Untuk memaknai itu semua agar tidak salah kaprah, maka dari itu mari cermat beberapa kalimat berikut ini.

“Aku mau tanya dong.”

Kenapa kita perlu belajar? Sekolah itu apa si? Trus ada hubungannya gak si sekolah sama kehidupan?

JAWABANNYA :

  1. Belajar akan menghantarkan kalian menuju derajat paling tinggi yaitu sebagai orang berilmu.
  2. Belajar akan membawa dampak positif bagi pelakunya, maka perlu adanya muhasabah kesalahan agar mampu menjadi sosok dewasa dan mengenal hakikat belajar.
  3. Belajar formal dan non formal adalah pengetahuan dan wawasan yang perlu di dalami.

Jawaban ke-2;

Kita duduk dibangku sekolah akan sia-sia jika hal yang dilakukan tidak ada perubahan. Misalkan, masa bodo dalam pelajaran, sering menyontek jawaban, menyalahkan keadaan saat badmood melanda dll.

Jawaban 3;

Terkadang kita mampu mengendalikan diri kita, terkadang lalai.

Contoh:

  1. Kita belajar mata pelajaran yang tidak disukai tetapi akan merasa jenuh.

Belajar sabarnya mana?

  1. Kita kadang merasa lebih pintar dari yang lain karena seorang terpandang.

Belajar tawadunya mana?

  1. Kita kadang merasa ingin adu cepat-cepatan untuk selesai dan melupakan teman" kita yang ngga bisa dan harus dibimbing.

Belajar saling berbaginya mana? Qs. An-nisa: 9

  1. Kadang kita emosi saat mengajari teman yang ngga bisa".

Belajar melawan hawa nafsunya mana?

Jadi, mengapa kita perlu belajar. Karena belajar adalah sumber cahaya (petunjuk).

Semua kehidupan ada ilmunya mulai adab bertamu, belajar, menikah, dll.

Allah tidak marah saat kita menuntut ilmu tapi kita tak begitu pandai. Yg Allah kecewakan, manusia sama sekali tak mau mengerti hakikat dari pembelajaran.

“Setiap tempat adalah sekolah
Setiap orang adalah guru
Setiap buku adalah ilmu”

Penulis : Lilis Nurhasanah, S.Pd

Guru : BP/BK SMK Auto Matsuda

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
PLS SMK AUTO MATSUDA 2024, TEKANKAN KEMANDIRIAN SISWA BARU

SMK Auto Matsuda menggelar kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) kepada siswa baru tahun ajaran 2024-2025. Acara dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 15-20 Juli 2024.  

17/07/2024 08:38 WIB - ICT MATSUDA
UJIAN PRAKTIK

Selamat Melaksanakan Ujian Praktik Semester Ganjil untuk Semua Siswa/i SMK Auto Matsuda Tahun Pelajaran 2023/202427 Nopember - 01 Desember 2023

01/12/2023 10:09 WIB - ICT MATSUDA
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN AJARAN 2023-2024

SMK Auto Matsuda membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2023-2024 yang di bagi menjadi 3 (tiga) gelombang yaitu :  Gelombang 1 Mulai Tanggal 20 Desember s.d. 2

30/12/2022 17:20 WIB - ICT MATSUDA
GURU SMK AUTO MATSUDA BICARA DI FORUM INTERNASIONAL SINGAPURA

SMK Auto Matsuda bekerja sama dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pembicara dalam kancah internasional. SMK Auto Matsuda mendelegasikan sa

04/11/2022 08:54 WIB - ICT MATSUDA
PERPISAHAN & PELEPASAN SISWA KELAS XII SMK AUTO MATSUDA

Maleber, (02/06) Sebanyak 404 siswa SMK Auto Matsuda Diwisuda. Acara dikemas dengan judul Perpisahan dan Pelepasan Siswa Kelas XII TP 2021/2022. Acara digelar pada Kamis 02, Juni 2022 b

06/06/2022 10:34 WIB - ICT MATSUDA